SMK MA'ARIF NU TIRTO

Jl. Wonoprojo No.19 Pacar Tirto Kab. Pekalongan

SMK Jaya, SMK Ma'arif NU Tirto Luar Biasa

Sekolah Menyenangkan

Minggu, 13 Februari 2022 ~ Oleh Dhiyan Iryadi ~ Dilihat 511 Kali

Gerakan Sekolah Menyenangkan dilingkup sekolah Pengembangan Minat dan Bakat Siswa lebih lanjut Wikan menjelaskan bahwa BBPPMPV/BPPMPV berperan penting sebagai ‘kawah candradimuka’ bagi para pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan vokasi. “Kepala BBPPMPV/BPPMPV harus memiliki visi dan mindset sebagai agen perubahan agar dapat menjadi motor penggerak di lembaganya dalam menciptakan agen perubahan di lembaganya maupun di lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah menengah kejuruan,” tegas Wikan dalam Workshop Penguatan Eksosistem SMK melalui “Gerakan Sekolah Menyenangkan” (GSM), di Yogyakarta, Rabu (30/9).

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menyelenggarakan program Workshop Penguatan Eksosistem SMK melalui “Gerakan Sekolah Menyenangkan” (GSM) yang diikuti oleh Kepala Balai Besar/Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV/BPPMPV) dan Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang positif guna menyiapkan lulusan SMK yang berkarakter, sesuai kebutuhan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

 

Mari kita kulik berdasarkan arti dari Sekolah Menyenangkan.

Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi keseluruhan terdiri atas interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan organik (Wayne dalam buku Soebagio Atmodiwiro, 2000:37). Sedangkan berdasarkan undang-undang no 2 tahun 1989 sekolah adalah satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

 

Definisi senang berarti perasaan puas, lega, tidak kecewa ataupun susah. Dengan demikian, sekolah menye­nang­kan dapat diartikan sebagai sekolah yang mampu membuat semua warga sekolah senang, puas, lega akan situasi sekolah. Sekolah menyenangkan tidak hanya tertuju pada upaya bagaimana membuat peserta didik betah ke sekolah, namun juga menyenangkan bagi guru, tenaga kependidikan, bahkan orang tua peserta didik.

 

Pada prinsipnya konsep sekolah menyenangkan merupakan perpaduan dari konsep sekolah sehat, amat, dan ramah anak. Mengapa demikian? Karena ketika prinsip-prinsip sekolah sehat, aman, dan ramah anak sudah terpenuhi, maka secara otomatis sekolah tersebut menjadi menyenangkan bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan warga sekitar sekolah.

 

Dengan begitu, sekolah menyenangkan menjadi tempat terbaik bagi setiap warga sekolah untuk mengeks­presikan bakat, minat, dan prestasi yang dimilikinya, bukan menjadi tempat yang mengasingkan. Mereka pun menjadi bagian dari sekolah itu karena sekolah memberi ruang bagi perkembangan warga sekolah, terutama peserta didik.  sehingga mereka tidak terasing dari sekolah tersebut.

Standar Sekolah Menyenangkan 

  1. Guru menikmati mendidik di sekolah
  2. Siswa tertantang dengan kegiatan kegiatan di sekolah
  3. Siswa mengembangkan kompetensi, tidak hanya mendapat nilai tinggi semata
  4. Siswa mempelajari ketrampilan dan tidak hanya fakta-fakta ketrampilan
  5. Nilai-nilai moral menjadi fokus dan diteladankan oleh setiap anggota komunitas sekolah
  6. Cukup atmosfer inklusif dimana semua siswa dihargai berdasar jati diri mereka dan apa yang mereka bisa
  7. Isu-isu penting bullying dan sebagai aspek sosial dan emosional lain dalam kehidupan sekolah di diskusikan secara terbuka dan positif
  8. Kemampuan untuk berfikir sendiri didorong dan dikembangkan bagi seluruh siswa
  9. Sekolah memiliki unsur kesenangan dan keriangan
  10. Aspek-aspek seperti ingin tahu, kekaguman, keberanian, kegigihan dan ketahanan didorong dan disambut secara aktif
  11. Guru terbuka terhadap ide-ide baru dan tertarik melakukan berbagai kegiatan bersama
  12. Sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan pembelajaran
  13. Sekolah mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia tehnologi pendidikan
  14. Harapan yang tinggi juga di sematkan kepada para guru dan pengelola sekolah, seperti juga disematkan kepada para siswa.
  15. Kepala Sekolah “terlihat” dan mudah diajak berinteraksi.
  16. Siswa disadarkan bahwa mengeluarkan yang terbaik dari diri sendiri tidak harus berarti menjadi lebih baik dari orang lain.
  17. Sekolah terbuka hal-hal diluar dugaan (yang positif).
  18. Siswa diajak berfikir tentang, berinteraksi dengan, dan berusaha berkontribusi pada kehidupan di luar dinding sekolah.
  19. Sekolah sadar bahwa pembelajaran adalah sesuatu yang bisa dilakukan siswa kapanpun, dimanapun dan hanya sebagian yang perlu dilakukan di dinding sekolah.
  20. Komunitas sekolah terbentang sampai keluar dinding sekolah (melibatkan masyarakat).
  21. Proses belajar mengajar di dalam sekolah memasukkan berbagai fariasi kemungkinan dan kesempatan pembelajaran.
  22. Siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab terhadab sesuatu dan untuk mengambil keputusan yang berdampak penting.
  23. Hasil pembelajaran yang didapatkan cukup sebagai bekal siswa untuk melangkah kefase hidup berikutnya.
  24. Resepsionis, Guru, Petugas Kebersihan dan seluruh staf sekolah tersenyum terhadap orang tua dan pengunjung sekolah.
  25. Semua warga sekolah ( siswa, guru, kepala sekolah, admin, dan ortu) terlibat aktif dalam program sekolah

 

 Kegiatan untuk Mencapai Sekolah Menyenangkan

Prinsip sekolah menyenangkan adalah rasa betah di seko­lah. Rasa betah ini tidak hanya dialami oleh siswa tetapi juga seluruh warga sekolah. Mengapa demikian? Karena antara sesama warga sekolah telah terjalin ikatan emosional yang saling membutuhkan satu sama lainnya.

 

Sekolah menyenangkan juga merupakan klimaks dari perpaduan sekolah sehat, aman, dan ramah anak. Artinya, ketika kegiatan-kegiatan sekolah sehat, aman, dan ramah anak telah terlaksana dengan baik, maka secara otomatis sekolah menjadi menyenangkan. Untuk membuat sekolah tetap menyenangkan, beberapa kegiatan yang didapat dilakukan, seperti: 

  1. Memetakkan kebutuhan siswa dan warga sekolah lainnya;
  2. Memetakkan jenis kecerdasan siswa, sehingga mempermudah guru dalam memahami perkem­bangan siswa;
  3. Merancang lingkungan sekolah yang indah, hijau, bersih sebagai ruang publik siswa;
  4. Merancang metode dan kurikulum pembelajaran yang tidak membosankan, variatif, dialogis; dan inspiratif, dilengkapi game, gambar, video, dan media pembejaran lainnya;
  5. Merancang program kerja kegiatan ekstrakulikuler yang didasarkan pada kebutuhan siswa;
  6. Merancang kerjasama yang baik dan menguntungkan dengan masyarakat ataupun lembaga-lembaga luar sekolah yang didasarkan pada kebutuhan sekolah dan perbaikan mutu sekolah;
  7. Merancang bentuk-bentuk pelatihan guru dan tenaga kependidikan yang terfokus pada upaya membentuk sekolah yang menyenangkan;
  8. Merancang desain ruang kelas yang variatif, tidak membosankan, dan disukai siswa dan warga sekolah;
  9. Mengajak partisiapasi masyarakat sekitar sekolah untuk bersama-sama mengoptimalkan peran sekolah sebagai tempat menyenangkan dalam mendidik anak;
  10. Mengoptimalkan kegiatan sekolah sehat;
  11. Mengoptimalkan kegiatan sekolah aman;
  12. Mengoptimalkan kegiatan sekolah ramah anak;

 

Sumber

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/10/gerakan-sekolah-menyenangkan-ruang-pengembangan-minat-dan-bakat-siswa

https://www.masfadhil.com/2017/03/22/apa-itu-sekolah-menyenangkan/#:~:text=Dengan%20demikian%2C%20sekolah%20menyenangkan%20dapat,puas%2C%20lega%20akan%20situasi%20sekolah.&text=Mereka%20pun%20menjadi%20bagian%20dari,warga%20sekolah%2C%20terutama%20peserta%20didik.

 

 

 

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT